Halaman

Gedung Tertinggi di Indonesia Dibangun

JAKARTA - Indonesia akan masuk daftar negara pemilik bangunan pencakar langit tertinggi di dunia. Hal itu menyusul rencana raksasa properti Lippo Group membangun The St Moritz, proyek hunian terintegrasi di areal seluas 135 hektare di kawasan Puri Indah, Jakarta Barat. Ikon di kompleks prestisius itu adalah menara 56 lantai yang diklaim akan menjadi bangunan tertinggi di Indonesia.

"The St Moritz akan jadi ikon baru di Indonesia karena mencakup 17 gedung pencakar langit yang salah satunya mempunyai 65 lantai," ujar Direktur Lippo Karawaci Michael Riady saat jumpa pers The St Moritz Penthouse and Residences kemarin (3/4).

Bangunan tertinggi di Indonesia saat ini adalah Peak Tower yang memiliki 55 lantai, disusul gedung BNI 46 yang juga memiliki 55 lantai. Di negara tetangga, gedung Petronas Malaysia lebih tinggi lagi dengan 88 lantai. Bangunan tertinggi di dunia akan dicapai Burj Dubai yang menyelesaikan konstruksi setinggi 850 meter akhir tahun ini.

Michael menegaskan, bangunan tertinggi itu digunakan untuk ruang perkantoran khusus bagi perusahaan-perusahaan papan atas yang masuk jajaran Top 500 Fortunes Companies. "Karena ini gedungnya kelas atas, jadi pemakainya harus kelas atas juga dong," ujarnya.

Bangunan tertinggi dan terbesar di Indonesia itu diperkirakan menyedot investasi hingga USD 1,2 miliar (Rp 11 triliun). Kawasan terintegrasi dengan konsep vertikal tersebut dibangun dengan menggabungkan berbagai kelengkapan dan fasilitas umum sebanyak yang berstandar internasional dengan konsep 11-in-1. "Beberapa konsultan berkelas internasional akan dilibatkan," terangnya.

PT Lippo Karawaci adalah anak bisnis Grup Lippo, milik taipan Mochtar Riady, yang bergerak di bisnis properti dengan nilai aset USD 1,1 miliar dan pendapatan USD 227 miliar pada 2007. Kota mandiri itu akan dibangun di atas tanah seluas 150 kali lapangan sepak bola. "Bukan hanya itu. Di dalamnya nanti juga berdiri kantor penjualan (sales building) properti terbesar se-Asia dengan luas 14 ribu meter persegi setinggi tujuh lantai," tandasnya.

Michael yakin, The St Moritz tidak akan dapat disejajarkan dengan proyek properti lain di Indonesia. Perencanaan wilayahnya dibuat per blok, menyerupai kota kosmopolitan lain di dunia seperti London, New York. Mengenai dana Rp 11 triliun, Michael menyebut seluruhnya dari dana internal perseroan. "Dari dua pembiayaan, yaitu kas perusahaan dan pre-sales (penjualan tahap awal) sudah bisa menutupi investasi," terangnya.

Menurut dia, pre-sales proyek-proyek yang dibangun Lippo Karawavi bisa menjadi andalan pembiayaan. Sebab, masyarakat menilai proyek buatan Lippo bisa dipercaya dan selalu menjadi aset investasi yang menguntungkan. Peletakan batu pertama megaproyek itu dilakukan di kuartal ketiga tahun ini. "Sekaligus kita lakukan pre-launching untuk menjual unit-unit apartemennya," tambahnya.

Dalam tahap awal akan dibangun tiga tower apartemen, yaitu The St Moritz, The St Tropez, dan The St Monaco dalam 2,5 tahun. Ketiga apartemen tersebut dibangun dengan eksklusif dan private. The St Moritz hanya berisi empat unit apartemen per lantai. Kemudian The St Tropez akan berisi enam unit per lantai, dan The St Monaco berisi delapan unit per lantai.

Michael menyebutkan, The St Moritz akan dihuni sekitar 20 ribu orang, dan 13 ribu orang akan tinggal di apartemen. Di dalamnya akan berdiri gedung-gedung lain, seperti pusat perbelanjaan seluas 45 hektare, hotel berbintang lima dengan 500 kamar eksklusif yang akan dikelola Aryaduta, dan Convention Centre seluas enam hektare. "Selain itu, juga ada Siloam Hospital, Cinema 21, fasilitas fitnes, dan landasan helikopter (helipad)," jelasnya. (wir)

Summber : Indo Post

JAKARTA TOWER

2011 Mulai Dikerjakan, Menara Jakarta Ditargetkan Selesai 2016

ZONAINDO, Jakarta - Pihak manajemen Menara Jakarta menargetkan bisa menyelesaikan pembangunan Menara Jakarta (Jakarta Tower) di tahun 2016. Periode pembangunan
 ini relatif lebih lama dibandingkan pembangunan gedung-gedung pencakar langit lainnya di dunia.

 Menurut Project Manajer Menara Jakarta Dicky Rampengan, pembangunan Menara Jakarta paling maksimal bisa selesai pada tahun 2018, namun pihaknya menargetkan bisa selesai di tahun 2016. Menara Jakarta akan dilanjutkan kembali pengerjaan fisiknya di Februari 2011 setelah proses desain ulang.

 "Maksimal yang diminta ke kita maksimal 2018, secara hitungan optimistis selesai 2016," jelas Dicky kepada wartawan saat ditemui di kantornya Kemayoran, Jumat sore, (19/11/2010).

 Dicky menuturkan alasan pembangunan Menara Jakarta yang begitu lama karena Menara Jakarta merupakan sebuah menara yang tingkat kesulitan pembangunan konstruksinya lebih sulit dibanding gedung bertingkat. Misalnya saja gedung tertinggi di dunia Burj Dubai justru bisa selesai hanya 3 tahun saja.

 "Tahun 2013 bagian podium bawah sudah selesai, itu bisa langsung difungsikan, setelah itu bagian menara utama," katanya.

 Ia memperkirakan selama pembangunan awal hingga selesai, proyek yang akan menelan dana Rp 2,1 triliun ini akan menyerap lebih dari 3.000-4.000 orang tenaga kerja mulai dari konstruksi hingga penyelesaian akhir. Menara Jakarta dibangun dengan estimasi bisa bertahan hingga 100 tahun lebih di kawasan Kemayoran Jakarta Pusat.

 Dicky menjelaskan dengan konstruksi dasar ditopang oleh 412 titik tiang dengan kedalaman pondasi masing-masing hingga 60 meter maka menara ini bisa menahan bobot hingga 280.000 ton. Bobot Menara Jakarta sendiri dihitung mencapai 193.000 ton.

 Ia juga mengatakan proyek ini tetap mendapat dukungan dari para pemegang saham. Meski ia mengakui proses pengerjaan fisik saat ini dihentikan sementara karena ada rancang ulang atau redesign di bagian atas menara, hingga dilanjutkan di Februari 2011.

 "Para pemegang saham terus support," katanya.

 Menara Jakarta yang akan memiliki ketinggian 558 meter akan menjadi salah satu gedung tertinggi dunia. Menara ini rencananya akan dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut:

     ■ Tempat parkir seluas 144.000 meter persegi
     ■ Gedung podium setinggi 17 lantai.
     ■ Lift yang mencapai puncak menara
     ■ Restoran berputar
     ■ Mal besar
     ■ Kafe
     ■ Taman hiburan
     ■ Museum sejarah Indonesia
     ■ Hotel
     ■ Ruang serba guna/konferensi yang bisa menampung sepuluh ribu pengunjung
     ■ Ruang-ruang perkantoran seluas 8.000 meter persegi
     ■ Pusat pameran
     ■ Pusat pendidikan dan pelatihan
     ■ Pusat multimedia disertai pemancar siaran radio dan televisi
     ■ Pusat perdagangan dan bisnis

ZONAINDO.COM

10 GEDUNG TERTINGGI DI JAKARTA

Jakarta sebagai kota megapolitan ‘ditumbuhi’ gedung-gedung pencakar langit. Data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ada sekitar 700 gedung tinggi di Jakarta. Tapi di antara ratusan gedung tinggi di Jakarta itu ada 10 yang tertinggi. Berikut 10 gedung tertinggi di Jakarta

1. Wisma 46


Wisma 46 adalah bangunan tertinggi Indonesia yang memiliki tinggi 262 meter (hingga pucuk antena). Gedung ini terletak di Jalan Sudirman, Jakarta. Menara perkantoran bertingkat 46 ini selesai tahun 1996 yang dirancang oleh Zeidler Roberts Partnership (Zeidler Partnership Architects) dan DP Architects Private Ltd.

Menara ini terletak di sebuah tanah seluas 15 hektar di pusat kota. Selain itu, gedung ini berisi 23 elevator yang dapat mencapai kecepatan 360 mpm dalam model berkecepatan super tinggi.

Wisma 46 adalah bangunan tertinggi ke-147 di dunia bila dihitung hingga puncak. Juga bangunan tertinggi kedua di belahan Bumi selatan. Bila dihitung hingga ke atap, menara ini setinggi 228 meter dan bila dihitung hingga atap terendah, tingginya hanya 200 meter.

2. Menara BCA


Menara BCA berada di kawasan Bundaran HI Jakarta. Gedung ini memiliki tinggi 230 meter dan punya 56 lantai. Menara BCA dibangun pada tahun 2004 dan selesai tahun 2007. Gedung ini ditempati sebagai pusat perkantoran, restoran, mal hingga fitness center.

3. The Peak


The Peak adalah sebuah apartemen di Jakarta yang memiliki 2 tower. Model menara kembar The Peak selintas memang mirip dengan menara kembar Petronas di Malayasia. Selain itu, The Peak memiliki 55 lantai dengan tinggi gedung 218. 5 meter. Gedung ini dibangun sejak tahun 2003 dan selesai dibangun pada Juni 2006. Bangunan ini didesain oleh DP Architects.

4. Graha Energi


Gedung ini selesai dibangun pada tahun 2008 dan memiliki 55 lantai. Lokasinya berada di kawasan Sudirman, Jakarta. Bangunan tinggi ini dipakai sebagai perkantoran dan restoran. Graha Energi memiliki tinggi 217 meter, dibangun oleh PT Api Metra Graha. Sedangkan untuk desain arsitekturnya dibuat oleh Kohn Pederson Fox Association.

5. Kempinski Residences


Pembangunan apartemen yang menjadi satu dengan bekas Hotel Indonesia ini, selesai pada tahun 2009. Gedung ini dibangun dengan ketinggian 217 meter dengan jumlah 57 lantai. Bangunan ini tepat berada di jantung kota Jakarta, yakni kawasan Bundaran HI.

6. Bakrie Tower


Gedung pencakar langit ini berada di kompleks Rasuna Epicentrum. Gedung ini memiliki tinggi 215 meter dan jumlah lantai sebanyak 40. Gedung Bakrie Tower sebagian digunakan perkantoran untuk perusahaan di grup Bakrie. Bakrie Tower rampung dibangun pada Januari 2009. Gedung ini adalah pembangunan tahap pertama dari megaproyek Rasuna Epicentrum yang dikerjakan oleh PT Bakrieland Development. Untuk pengamanannya, gedung ini menggunakan perangkat lunak yang disebut Visitor Management System (VMS).

7. Ritz Carlton Tower B


Ketinggian gedung pencakar langit yang dijadikan sebagai hotel ini mencapai 212 meter. Gedung ini memiliki 48 lantai. Selain dipakai sebagai hotel, gedung ini juga digunakan sebagai tempat hunian. Gedung ini berlokasi di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Bangunan ini pernah terkena ledakan bom bersama dengan Hotel JW Marriott tahun 2009.

8. Plaza Indonesia Extension


Bangunan baru di kompleks Plaza Indonesia ini memiliki tinggi 210 meter dengan jumlah lantai 48. Gedung ini selesai dibangun tahun 2009, terletak di Jalan Thamrin Jakarta Pusat. Selain sebagian pusat perbelanjaan, gedung ini juga dipakai sebagai pusat perkantoran.

9. Icon Residences aka St Regis


Gedung pencakar langit ini memiliki ketinggian 200 meter. Jumlah lantainya sebanyak 47. Gedung ini dibangun oleh Duta Anggada Realty dan didesain oleh DiMarzio Kato Architecture, Skidmore, Owings & Merrill LLP. Gedung ini berlokasi di Jalan Sudirman Jakarta. Bangunan ini selesai dibangun tahun 2008.

10. Wisma Mulia


Wisma Mulia memiliki tinggi 195,1 meter. Gedung ini memiliki 54 lantai dan selesai dibangun tahun 2003. Lokasinya terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Wisma Mulia digunakan sebagai gedung perkantoran.

Sumber

10 GEDUNG TERTINGGI DI JAKARTA TAHUN 2011

10. The Plaza Tower. Terletak di seputaran bundaran HI di Jl. M.H. Thamrin Jakarta Pusat. Mulai dibangun pada tahun 2006 dan selesai tahun 2009. Bangunan ini memiliki ketinggian 200 meter dengan lantai berjumlah 41. Bangunan ini digunakan untuk perkantoran, hotel dan bioskop. Bangunan ini masih bersinergi dengan Grand Hyatt Jakarta sebagai salah satu pusat keramaian yang paling bergensi di Jakarta.
9. The Grand Hyatt Residence. Bangunan ini digunakan sebagai hunian mewah, resto dan pusat perbelanjaan. Tingginya 210 meter. Yang menjadi arsitek untuk bangunan ini adalah Ir. Pramastyo Wicaksono.
8. Ritz-Carlton. Bangunan hotel mewah bintang 5 ini, diselesaikan pada tahun 2005. Terletak di wilayah Mega Kuningan, Jakarata. Dibangun dengan ketinggian 212 meter dengan 48 lantai. Hotel ini menyediakan akomodasi mewah bertaraf internasional, bahkan ada tarif kamar (suite) yang mencapai Rp. 55 juta per malam, mau coba?